tag:blogger.com,1999:blog-76334340262844056292024-02-07T21:47:54.651-08:00Elia KristianaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/13068232516967368527noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-7633434026284405629.post-82861478169225783492013-03-05T18:50:00.000-08:002013-03-05T19:10:32.139-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b> UJIAN PRAKTIK</b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<div style="color: magenta; text-align: center;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><b>Pengertian Seni Budaya ( Seni Budaya )</b></span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><b><br /></b></span></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;"><b>Arti Seni Budaya</b></span><br />
<div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><span style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="http://www.blogger.com/goog_156936622"><img alt="Seni tari Indonesia" border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih74NWlcctpKobyPGVNyVMilTU3ddQu3s6v48hm_ZpA_0YMm7iMs234RLHcYG32oOWFSMmGZbGtd534YHx2QW4JQEnwk_ngpIAv9KMMxKhulqpPBP_NCDRjUKjwkmp1GKhyaFDRU0MSwwg/s320/Seni+Budaya+Indonesia.JPG" title="Seni Budaya" width="259" /></a></span></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="http://senibudaya-indonesia.blogspot.com/" target="_blank">Seni Tari</a></td></tr>
</tbody></table>
<span style="color: blue; font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b>Arti Seni</b></span><br />
<br />
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"></span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;"><b>Seni </b>pada
mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan
sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi
dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang
diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan. </span></div>
<span style="font-family: Trebuchet MS, sans-serif;">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">seni
adalah suatu cara dari diri kita sendiri untuk mengekspresikan sesuatu,
yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan dengan kata2 dan bisa dengan
musik, bisa dengan lukisan, bisa dengan tarian sesuai dengan
cirikhasnya.</span></div>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span> <span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Karena Seni itu sangat luas maka perlu kita pelajari <b><i><a href="http://senibudaya-indonesia.blogspot.com/2012/08/arti-seni-menurut-berbagai-sember.html" target="_blank">Arti Seni Menurut berbagai Sumber</a></i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Bangsa
Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam budaya (BHINEKA TUNGGAL
IKA), yang sekaligus merupakan ciri khas dan asset dari bangsa
Indonesia, memang sebagian besar dari generasi muda sudah banyak sekali
jenis-jenis kebudayaan di miliki bangsa terlupakan dari ingatan generasi
bangsa Indonesia, tidak banyak orang yang perduli dengan keberadaan
budaya, apakah akan berkembang atau menciut, dan pemberian apresiasi
kepada pecinta seni dan budaya pun tidak banyak, seolah-olah keinginan
untuk mengembangkan budaya tidak ada dalam benak sangpenerus bangsa. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Tidak
seharusnya juga kita melupakan dikarenakan perkembangan zaman dan
pengaruh dari budaya barat yang memang sangat berbeda jauh dengan akar
budaya yang tertanam sejak Indonesia Merdeka.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Para
pengolah seni bukan tidak mau mewariskan budaya-budaya yang memang
turun temurun dari leluhur pewaris budaya, tetapi keinginan dari sang
penerus yang memang sudah enggan karena beranggapan bahwa seni
nenekmoyangnya yang ada di Indonesia, sudah tidak level lagi dengan
pergaulan yang hampir kebablasan akibat pengaruh perubahan zaman.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Jika
kita menengok kemasa yang lalu dimana kebudayaan indonesia yang sangat
dibanggakan dan di cintai, serta apresiasi mereka (masyarakat dan
penggerak seni), seiring dan berdampingan demi terlaksanannya pementasan
budaya, sangat membanggakan sekali dan sangat jauh berbeda sekali
dengan kebaradaannya sekarang yang semakin terpojok dan tertinggal. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Berbeda-beda
tapi satu tujuan “Bhineka Tunggal Ika” dengan beraneka ragam seni dan
budaya tapi tetap Bangsa Indonesia, apakah memang kebudayaan turun
temurun ini akan hilang diterjang badai zaman yang tidak menentu, dan
kapankah kebangkitan kebudayaan Indonesia akan kembali di banggakan oleh
seluruh rakyat Indonesia, dan menjadi tameng Indonesia kepada bangsa
lain bahwa bangsa Indonesia memang layak untuk diperhitungkan.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b><i><span style="color: blue;">Arti budaya</span></i></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRoj5s6xfca78GGemcJ44c_iHATjzxUyx8XtL4vlTwswz2GDbe5SEcHfPzJRESrRJd8NUf_iWWZv-Wjzol5Oyjl9AXf5KAj3oC9oso7l6g-Uwk5mFIWTlpEA4HsfVZBayzeUKkzCs7ICsn/s1600/seni+budaya+reog+ponorogo.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Arti Seni dan Budaya" border="0" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRoj5s6xfca78GGemcJ44c_iHATjzxUyx8XtL4vlTwswz2GDbe5SEcHfPzJRESrRJd8NUf_iWWZv-Wjzol5Oyjl9AXf5KAj3oC9oso7l6g-Uwk5mFIWTlpEA4HsfVZBayzeUKkzCs7ICsn/s320/seni+budaya+reog+ponorogo.jpg" title="seni budaya" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">reog Ponorogo</td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Budaya
atau kebudayaan berasal dari bahsa sangsakerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan
sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville Jean Herskovits
(1895 – 1963) dan Bronisław Kasper Malinowski (1884-1942) mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang
kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai,
norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Menurut
Sir Edward Burnett Tylor (1832-1917), kebudayaan merupakan keseluruhan
yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Kanjeng
Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi,
kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan
kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat
nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><b><span style="color: blue;">Sejarah Kebudayaan Indonesia</span></b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kebudayaan
Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan lokal yang
telah ada sebelum bentuknya nasional Indonesia pada tahun 1945. Seluruh
kebudayaan lokal yang berasal dari kebudayaan beraneka ragam suku-suku
di Indonesia merupakan bagian integral daripada kebudayaan Indonesia.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"></span><br />
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kebudayaan
Indonesia walau beraneka ragam, namun pada dasarnya terbentuk dan
dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya seperti kebudayaan Tionghoa
(dari cina), kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan India
terutama masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budhha di Nusantara jauh
sebelum Indonesia terbentuk. Kerajaan-kerajaan yang bernafaskan agama
Hindu dan Budha sempat mendominasi Nusantara pada abad ke-5 Masehi
ditandai dengan berdirinya kerajaan tertua di Nusantara, Kutai, sampai
pada penghujung abad ke-15 Masehi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kebudayaan
Tionghoa masuk dan mempengaruhi kebudayaan Indonesia karena interaksi
perdagangan yang intensif antara pedagang-pedagang Tionghoa dan
Nusantara (Sriwijaya). Selain itu, banyak pula yang masuk bersama
perantau-perantau Tionghoa yang datang dari daerah selatan Tiongkok dan
menetap di Nusantara. Mereka menetap dan menikahi penduduk lokal
menghasilkan perpaduan kebudayaan Tionghoa dan lokal yang unik.
Kebudayaan seperti inilah yang kemudian menjadi salah satu akar daripada
kebudayaan lokal modern di Indonesia semisal kebudayaan Jawa dan
Betawi.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS', sans-serif;">Kebudayaan
Arab masuk bersama penyebaran agama Islam oleh pedagang-pedagang Arab
yang singgah di Nusantara dalam perjalanan mereka menuju Tiongkok.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;">Kata kunci : Seni Budaya</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: 'Trebuchet MS',sans-serif;">Sumber : <a href="http://senibudaya-indonesia.blogspot.com/2009/12/arti-seni-budaya.html">http://senibudaya-indonesia.blogspot.com/2009/12/arti-seni-budaya.html</a></span></div>
<span class="post-author vcard">
</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13068232516967368527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633434026284405629.post-2596364008527254372013-02-22T20:13:00.003-08:002013-02-22T20:20:20.554-08:00ULANGAN HARIAN<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div>
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;"></span><br />
<div style="text-align: center;">
<b>Prinsip Dasar Ajaran Agama (Katolik)</b></div>
<br />
<br />
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: inherit; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">Hubungan antara Negara dan Gereja/<span class="searchterm1" id="high_1" style="background-color: #ffff80; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 2px; vertical-align: baseline;">Agama</span> (Kristen <span class="searchterm2" id="high_2" style="background-color: #f7b34f; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 2px; vertical-align: baseline;">Katolik</span>) dirumuskan dalam salah satu dokumen hasil sidang akbar (konsili) para uskup sedunia yang dipimpin paus di Vatikan tahun 1962-1965. Konsili ini disebut Konsili Vatikan ke-II. Adapun dokumen yang di dalamnya dirumuskan hubungan Negara dan Gereja itu berjudul “<em>Gaudium et Spes</em>” (“Kegembiraan dan Harapan”). Dokumen ini sering disingkat dengan GS. Dokumen ini merupakan konsistusi (ajaran resmi) yang bersifat pastoral mengenai Gereja dalam dunia dewasa ini. Dokumen ini disahkan oleh bapa suci Paus Paulus VI pada tanggal 7 Desember 1965. Secara khusus, hubungan antara Negara dan Gereja dirumuskan dalam GS artikel nomer 76 (judul “Negara dan Gereja”). Isi lengkapnya sbb:</span></div>
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">
</span>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: inherit; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">“<em>Terutama dalam masyarakat yang bersifat majemuk, sangat pentinglah bahwa orang-orang mempunyai pandangan yang tepat tentang hubungan antara negara dan Gereja, dan bahwa ada pembedaan yang jelas antara apa yang dijalankan oleh umat Kristen, entah sebagai perorangan entah secara kolektif, atas nama mereka sendiri selaku warganegara di bawah bimbingan suara hati Kristiani, dan di pihak lain apa yang mereka jalankan atas nama Gereja bersama para gembala mereka. Berdasarkan tugas maupun wewenangnya Gereja sama sekali tidak dapat dicampuradukkan dengan negara, dan tidak terikat pada sitem politik manapun juga. Sekaligus Gereja itu menjadi tanda dalam perlindungan transendesi pribadi manusia.</em></span></div>
<span class="Apple-style-span" style="background-color: white; color: #444444; font-family: Verdana, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px;">
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: inherit; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Di bidang masing-masing Negara dan Gereja bersifat otonom tidak saling tergantung. Tetapi keduanya, kendati atas dasar yang berbeda, melayani panggilan pribadi dan sosial orang-orang yang sama. Pelaksanaan itu akan semakin efektif dijalankan oleh keduanya demi kesejahteraan umum, jika semakin baik keduanya menjalin kerja sama yang sehat, dengan mengindahkan situasi setempat dan sesama. Sebab manusia tidak terkungkung dalam tata duniawi melulu, melainkan sementara mengarungi sejarah manusiawi ia sepenuhnya mengabdi kepada panggilannya untuk kehidupan kekal. Gereja, yang bertumpu pada cinta kasih Sang Penebus, menyumbangkan bantuannya, supaya di dalam kawasan bangsa sendiri dan antara bangsa-bangsa makin meluaslah keadilan dan cinta kasih. Dengan mewartakan kebenaran Injil, dan dengan menyinari semua bidang manusiawi melalui ajaran-Nya dan melalui kesaksian umat Kristen, Gereja juga menghormati dan mengembangkan kebebasan serta tanggung jawab politik para warganegara.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: inherit; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Para Rasul dan para pengganti mereka beserta rekan-rekan sekerja mereka diutus untuk mewartakan Kristus Penebus dunia kepada masyarakat. Dalam menjalankan kerasulan mereka mengandalkan kekuasaan Allah, yang sering sekali justru dalam kelemahan para saksi menampilkan kekuatan Injil. Sebab barang siapa membaktikan diri kepada pelayan sabda Allah, harus menggunakan cara-cara serta bantuan-bantuan yang khas bagi Injil, yang dalam banyak hal berlainan dengan sumber-sumber daya masyarakat duniawi.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: inherit; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Hal-hal duniawi dan perkara-perkara, yang dalam kondisi hidup manusia melampaui dunia ini, berhubungan erat sekali; dan Gereja memanfaatkan hal-hal duniawi sejauh dibutuhkan oleh perutusannya. Tetapi Gereja tidak menaruh harapannya atas hak-hak istimewa yang ditawarkan oleh pemerintah. Bahkan akan melepaskan penggunaan hak-hak tertentu yang diperolehnya secara sah, bila karena penggunaan ketulusan kesaksiaannya ternyata disangsikan, atau bila kondisi-kondisi kehidupan yang baru memerlukan pengaturan yang baru. Tetapi selalu dan di mana-mana hendaknya ia diperbolehkan dengan kebebasan yang sejati mewartakan iman, menyampaikan ajaran sosialnya, menunaikan tugasnya dalam masyarakat tanpa di halang-halangi, dan menyampaikan penilaian morilnya, juga tentang hal-hal yang menyangkut tata politik, bila itu di tuntut oleh hak-hak asasi manusia atau oleh keselamatan jiwa-jiwa, dengan menggunakan semua dan hanya bantuan-bantuan yang sesuai dengan Injil serta kesejahteraan-kesejahteraan semua orang, menanggapi zaman maupun situasi yang berbeda-beda.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: inherit; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Sementara Gereja dengan setia berpaut pada Injil, dan menunaikan perutusannya di dunia, Gereja, yang dipanggil untuk memelihara serta memupuk apapun yang serba besar, baik dan indah dalam masyarakat manusia, memantapkan perdamaian diantara manusia demi kemuliaan Allah.”</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: inherit; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Kesimpulan: Menurut ajaran resmi Gereja <span class="searchterm2" style="background-color: #f7b34f; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 2px; vertical-align: baseline;">Katolik</span>, Negara memiliki otonomi, Gereja juga memiliki otonomi. Keduanya berbeda, punya ciri khas masing-masing, saling menghormati wilayah kewenangan masing-masing, namun keduanya bisa dan seharusnya bekerja sama melayani masyarakat manusia demi kesejahteraan masyarakat manusia itu.</div>
<div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: verdana, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; font-style: inherit; margin-bottom: 20px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;">
Begitulah ajaran resmi Gereja <span class="searchterm2" style="background-color: #f7b34f; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 2px; vertical-align: baseline;">Katolik</span> mengenai relasi antara Negara dan Gereja/<span class="searchterm1" style="background-color: #ffff80; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 2px; vertical-align: baseline;">Agama</span><span class="searchterm2" style="background-color: #f7b34f; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 14px; font-style: inherit; font-weight: bold; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 2px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 2px; vertical-align: baseline;">Katolik</span>.</div>
</span></div>
<div>
Kunci : Agama Katolik</div>
<div>
Sumber : <a href="http://katolisitas.org/10087/prinsip-dasar-ajaran-gereja-katolik-mengenai-relasi-antara-negara-dan-gereja">http://katolisitas.org/10087/prinsip-dasar-ajaran-gereja-katolik-mengenai-relasi-antara-negara-dan-gereja</a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13068232516967368527noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7633434026284405629.post-32689045674238671342013-02-11T02:39:00.002-08:002013-02-11T02:39:24.635-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 21px;"></span><br />
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo'akannya walaupun dia tidak</i> <i style="font-style: italic;">berada disisi kita.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua</i> <i style="font-style: italic;">telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya</i> <i style="font-style: italic;">menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Karena Tuhan telah memberikan sekeping</i> <i style="font-style: italic;">lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta ...</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Jangan sesekali mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan</i> <i style="font-style: italic;">sesekali menyerah jika kamu masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu</i> <i style="font-style: italic;">tidak mencintainya lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah</i> <i style="font-style: italic;">dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya</i> <i style="font-style: italic;">dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan</i> <i style="font-style: italic;">kembali kepercayaan.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal</i> <i style="font-style: italic;">dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya.</i> <i style="font-style: italic;">Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada</i> <i style="font-style: italic;">hayatnya.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dan bercinta dengan orang yang salah</i> <i style="font-style: italic;">sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana</i> <i style="font-style: italic;">berterimakasih atas karunia tersebut.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening,</i> <i style="font-style: italic;">sakit menjadi sembuh,</i> <i style="font-style: italic;">penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi rahmat.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih</i> <i style="font-style: italic;">menyakitkan adalah</i><i style="font-style: italic;">mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan</i> <i style="font-style: italic;">cintamu kepadanya.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Seandainya kamu ingin mencintai atau memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti</i> <i style="font-style: italic;">menyunting sekuntum mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut,</i> <i style="font-style: italic;">tetapi kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat</i> <i style="font-style: italic;">berarti bagimu, hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti</i> <i style="font-style: italic;">dan kamu harus membiarkannya pergi.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga</i> <i style="font-style: italic;">kamu kehilangannya.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<i style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: magenta;">Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.</span></i></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Cintailah seseorang itu atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.</i> <i style="font-style: italic;">Kisah silam tidak perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus</i> <i style="font-style: italic;">hati.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Hati-hati dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit,</i> <i style="font-style: italic;">orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin,</i> <i style="font-style: italic;">raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Kemungkinan apa yang kamu sayangi atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan</i><i style="font-style: italic;">kemungkinan</i> <i style="font-style: italic;">apa yang kamu benci tersimpan kebaikan didalamnya.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Cinta kepada harta artinya bakhil, cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada</i> <i style="font-style: italic;">diri artinya bijaksana,</i> <i style="font-style: italic;">cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan artinya Takwa.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa</i> <i style="font-style: italic;">seekor ikan.</i><i style="font-style: italic;">Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan</i> <i style="font-style: italic;">mati kelaparan.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak</i> <i style="font-style: italic;">mempunyai</i><i style="font-style: italic;">perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar</i> <i style="font-style: italic;">canang yang gemericing.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<i style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: magenta;">Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.</span></i></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena</i> <i style="font-style: italic;">cinta bukanlah suatu</i> <i style="font-style: italic;">objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui</i> <i style="font-style: italic;">hati dan perasaan.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan</i> <i style="font-style: italic;">meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah</i> <i style="font-style: italic;">dahsyatnya cinta.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri</i> <i style="font-style: italic;">dan tidak merubahnya menjadi</i> <i style="font-style: italic;">gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri</i> <i style="font-style: italic;">yang kamu temukan didalam dirinya.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai</i> <i style="font-style: italic;">saatnya itu,</i><i style="font-style: italic;">raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda</i> <i style="font-style: italic;">tanya dihatinya.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta</i> <i style="font-style: italic;">adalah</i> <i style="font-style: italic;">anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh</i> <i style="font-style: italic;">orang yang kita cintai</i> <i style="font-style: italic;">itulah yang sukar diperoleh.</i></span></div>
<div style="font-family: 'Palatino Linotype', 'Book Antiqua', Palatino, serif; font-size: 18px; line-height: 1.2; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">
<span class="Apple-style-span" style="color: magenta;"><i style="font-style: italic;">Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah</i> </span><i style="font-style: italic;"><span class="Apple-style-span" style="color: magenta;">hadi</span></i><i style="color: #363636; font-style: italic;">r</i></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/13068232516967368527noreply@blogger.com0